Rabu, Juli 23, 2025
No menu items!
No menu items!
BerandaHLPelantikan Pengurus KONI Lubuklinggau: Saatnya Mengubah Seremoni Menjadi Prestasi

Pelantikan Pengurus KONI Lubuklinggau: Saatnya Mengubah Seremoni Menjadi Prestasi

Pelantikan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Lubuklinggau seyogianya tidak hanya menjadi kegiatan simbolik, melainkan momentum penting untuk membenahi dan menata ulang wajah olahraga daerah. Di tengah stagnasi prestasi dan minimnya gebrakan dalam pembinaan atlet lokal, pelantikan ini harus dijadikan titik balik kebangkitan olahraga Lubuklinggau.
Apalagi, terjadi lonjakan signifikan dalam prestasi alokasi anggaran. KONI Lubuklinggau mendapat dana mencapai Rp 7 miliar, naik drastis dari sebelumnya yang hanya berada di kisaran Rp 200 juta. Ini bukan angka kecil, dan sudah semestinya menjadi modal besar untuk merancang program kerja nyata sebagai gambaran, bukan hanya agenda rutin tahunan.
Kenaikan anggaran sebelum nya sejatinya mencerminkan kepercayaan dan harapan besar dari pemerintah dan masyarakat agar KONI benar-benar serius membenahi tata kelola olahraga. Namun, di sisi lain, anggaran besar  juga menuntut tanggung jawab yang jauh lebih besar pula — dari aspek transparansi, efektivitas program, hingga output prestasi atlet di lapangan.
Olahraga sering kali hanya hidup menjelang event besar seperti Porprov atau kejuaraan tingkat provinsi. Di luar itu, pembinaan berjalan seadanya, perhatian terhadap atlet muda belum menyeluruh, dan fasilitas latihan masih jauh dari memadai. Padahal, potensi kita sangat besar — anak-anak muda penuh bakat tersebar di berbagai kecamatan, namun belum mendapat sentuhan serius dari lembaga yang seharusnya menjadi rumah besar mereka: KONI.
Pengurus baru KONI Lubuklinggau dituntut tidak sekadar hadir di meja rapat atau foto seremoni. Diperlukan langkah konkret: menyusun program kerja jangka panjang, melakukan pendampingan kepada klub dan pelatih, serta membuka ruang kolaborasi dengan sekolah, komunitas olahraga, dan masyarakat. Lebih dari itu, pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel wajib ditegakkan. Jangan sampai dana besar hanya melahirkan hasil yang kecil.
Harapan kita bersama adalah lahirnya atlet-atlet berprestasi dari Lubuklinggau yang mampu bersaing di level provinsi, nasional, bahkan internasional. Namun harapan itu tak akan jadi kenyataan jika pengurus KONI hanya sekadar menjalankan agenda rutin tanpa terobosan.
Prestasi lahir dari konsistensi, bukan dari euforia pelantikan. Maka dari itu, pelantikan ini harus dimaknai sebagai titik awal kerja keras — bukan akhir dari selebrasi. Sudah saatnya Lubuklinggau berbicara melalui torehan medali dan prestasi, bukan sekadar proposal dan seremoni.
Anggaran besar harus dibarengi dengan keberanian berbuat besar. Dunia olahraga menanti perubahan nyata dari KONI Lubuklinggau, bukan lagi janji atau wacana.
Oleh:   K. Mahmudsalim
Ketua SMSI Muratara
Mahasiswa Hukum Tata Negara STAI BS Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments