Muratara,BRS – Sudah beberapa tahun terahir persoalan air keruh masih menjadi pertanyaan warga masyarakat dibataran air sungai minak, sungi rupit dan sungai rawas , karna ulah para penambang emas manual
Kini masyarakat terpaksa menggunakan air sungai tersebut karna tidak ada alternatif lain seperti sumur dan pam didesa mereka.
Warga pun berharap kepada pemerinta daerah maupun aparat penegak hukum untuk menyetop tambang iligal tersebut
Hal ini diungkapkan oleh warga desa batu gajah Yuyun ,(25) ibu rumah tangga yang sehari hari – hari terpaksa menggunakan air sungai tersebut seperti minum ,memasak,mencuci dan mandi
” Saya ini orang susah ,jadi untuk membuat sumur tidak ada uang ,dengan terpaksa saya menggunaka air tersebut untuk kebutuhan sehari hari , sementara air tersebut sanagat keruh dan berbauk , ” kata yuyun pada hari senin (31/5/2021)
Sekarang lanjut yuyun , sehabis mandi semua badan terasa gatal gatal , apa bila digaruk menjadi luka dan bernanah
” Kami sangat berharap dengan pemerinta dan pihak penegak hukum untuk menghentikan tambang ilegak tersebut kerna membahayakan masyarakat banayak demi mementingkan diri sendiri dan mencari keuntungan orang lain menjadi korban ” tegas yuyun
Sementara warga desa batu gajah kampung satu mala (40) ibu rumah tangga juga mengatkan hal sama , dirinya sudah lama mengeluh namun tidak ada tempat mengadu , dirinya menjelaskan kalau musim hujan untuk minum bisa mengambil air hujan , kalau mandi terpaksa air keruh itula walaupun sudah mandi badan gatal gatal
” Kami minta tolong kepada pemerinta daerah ,dprd dan aparat penegak hukum tolong segerah hentikan tambang ilega itu , masa persoalan seperti ini kami harus demo dan menutup jalan lintas , jadi kepada semua elements yang terkait tolong selesaikan persoalan air keruh ini ,karna air adalah sumber kehidupan ” tutupnya dengan wajah berharap
Smentara itu anggota BPD Desa Batu gajah Ilham Syahril mengatakan .Sebagian masyarakt banyak mengeluh air sungai keruh, itu semua ulah manusia namun sebagai masyarakat namun sebulum aparat penegak hukum menindak lanjutti hal itu diharapkan kepada pemerinta memberi solusi karna yang bekerja masyarakat untuk menghidupi anak dan istri mereka
“Kita tidak menyalahkan siapa karena sebagian besar masyrkat mencari nafkah untuk keluarganya namun bagai mana solusinya agar aliran sungai keruh tdk mengaliri kehilir sehingga berdampak pada msyrkat lainnya
Pemerintah daerah seharusnya memberikan kebijakan melarang penyedotan air tanah yg mengakibatkan sungai keruh,” kata ilham
Diharapkan kepada pemerintah agar bisa mengelola air dan mendistribusikan dengan baik, Sebagaimana banyak kota metropolitan, seperti New York dan Amsterdam, Ketersediaan air di sana diatur pemerintah, Sehingga bisa menjaga permukaan sungai dan kelestarian sungai.
“Dari zaman nenek moyang kita sudah merasakan pemanfaatan sungai sebgai sumber kehidupan ,menyarankan agar pemerintah segera kerja sama dengan masyarakat Terutama memberikan edukasi terkait potensi bencana akibat perubahan pengikisan sungai” tutupnya HER