PALEMBANG,BRS – Debat Kandidat 0Pilkada Kabupaten Musi Rawas (Mura) tidak luput dari perhatian Pengamat Politik Sumatera Selatan Ade Indra Chaniago.
“Menarik bagi saya menonton Debat Kedua pada Pilkada Kabupaten Musi Rawas yang digelar hari ini (kemarin, red) . Menarik karena membuat mudah bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya,” ungkap Dosen Politik ini.
Setidaknya, dikatakan Ade, hal tersebut dapat dilihat dari segmen pertama pada sesi debat tersebut. Dari paparan visi dan misi saja jelas terlihat kalau kualitas kandidat terasa sangat timpang, seolah kontestasi ini tanpa lawan.
Terlebih lagi menurut Ade kalau melihat sesi tanya jawab, dimana pada sesi ini kandidat nomor urut 1 terkesan tidak paham persoalan dan jawaban yang disampaikan tidak berbasis data dan angka.
“Saya fikir hal tersebut bisa dilihat bahwa kandidat memang tidak menguasai data dan tidak menguasai persoalan,” terang Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) ini.
Sementara itu, kandidat nomor urut 2 disampaikan Mantan Aktivis 98 ini, disamping cara penyampaiannya yang tegas dan lugas, jelas terlihat bahwa kandidat petahana ini memang menguasai persoalan dan dalam menyampaikan persoalan dilengkapi dengan data dan angka.
“Secara kasat mata dari penampilan atau performa kedua kandidat, kita dapat melihat kalau Kualitas Incumbent jauh melebihi sang penantang, walaupun statusnya Hj Suwarti juga bagian petahana karena menjambat Wakil Bupati,” katanya.
Hal tersebut dijelaskan Ade, dapat terlihat dari cara menjawab persoalan yang diberikan, kandidat nomor urut 1 terlihat gugup setiap menjawab persoalan, akibatnya selalu kekurangan waktu.
“Padahal apa yang ditanyakan terkait dengan visi dan misi yang mereka usung. Sementara itu penampilan Incumbent tenang dan lebih meyakinkan apalagi soal data,” terang Dia.
Hal yang sama juga Ketika masuk pada segmen kedua, terasa sekali kalau kandidat nomor urut 1 bak menepuk air didulang terkena muka sendiri. Terlebih lagi, Ketika incumbent (petahana) yang merupakan pasangan nomor urut 2 memaparkan data dan fakta.
“Debat kali ini jika banyak ditonton oleh pemilih bisa menjadi alat ukur dalam menentukan pilihan pada tanggal 9 Desember yang akan datang,” ujar Pengamat Politik Sumsel Ade Indra Chaniago (rls/Dian)