Radikalisme  Pandangan  Dr  Muhammad Yunus dosen Filsafat 

0
8

Lubuklinggau,BRS – Dalam pandangan Filsafat Radikalisme menurut Dr Muhammad Yunus Dosen Filsafat STAI BS Lubuklinggau satu-satunya dosen filsafat di Bumi Silampari “suatu pola Fikit perubahan secara menyeluruh dan mendasar boleh dan tidak diperbolehkan yang diperbolehkan Suatu keinginan perubahan tidak melangkahi ketetapan dan aturan dengan cara Konstitusi dan tidak diperbolehkan memaksa di luar konstitusi melanggar aturan bernegara ” Ucap Dr Muhammad Yunus pada Peserta Seminar Pencegahan Radikalisme di Aula STAI BS Lubuklinggau ,Kamis(30/1/2025)

Ada tiga pendekatan paham radikal dalam mengimplementasikan tujuannya, seperti pengertian Literalisme Struktural, Hermeneutika Filosofi dan Ekstrimisme Agama.

Literalisme struktural mengacu pada pendekatan dalam memahami teks, khususnya teks agama, dimana interpretasi dilakukan secara harfiah atau literal sesuai dengan struktur tata bahasa dan makna kata yang ada dalam teks.

Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami teks sesuai dengan konteks linguistiknya tanpa banyak interpretasi simbolis atau alegoris,” jelasnya

Kemudian pendekatan kedua, Hermeneutika Filosofi. Pendekatan ini berfokus pada interpretasi teks dengan mempertimbangkan aspek filosofis, seperti makna yang lebih dalam, konteks historis, budaya, dan eksistensia

Pendekatan ini sering kali lebih terbuka terhadap interpretasi yang lebih luas dan mendalam dibandingkan dengan literalisme.

“Sedangkan, Ekstremisme agama adalah pandangan atau perilaku yang mengadopsi interpretasi agama yang sangat ketat dan sering kali radikal.

Orang yang menganut ekstremisme agama mungkin percaya bahwa hanya satu cara memahami atau mempraktikkan agama mereka yang benar, sering kali menolak pluralisme dan toleransi terhadap pandangannya

Ini bisa menyebabkan tindakan yang ekstrem, termasuk kekerasan dengan nama agama dari tiga istilah diatas mewakili cara yang berbeda dalam memahami dan menafsirkan teks agama, yang masing-masing memiliki konsekuensi sosial, budaya, dan politik secara signifikan.

Keberadaan pemikiran Radikalisme yang negatif di pastikan akan terus menelusuri keberadaan kita dalam pemikiran menyimpang mari kita berfikir lagi lebih baik untuk kepentingan masyarakat lebih maju dan mandiri dalam memberikan pembangunan bermasyarakat lebih baik dan maju

Sebagai pembelaran naluri Intelektual kita dalam Masyarakat yang berfikir positif suasana seminar tampak lebih aktif bersama para mahasiswa STAI BS Lubuklinggau dan mahasiswa undangan lainnya

Dengan ada sesi tanya-jawab amtara Nara sumber dengan peserta sekitar pemahaman Radikalisme tampak lebih akrab saling sapa sampai dengan penutup acara selesai  Dian

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here