Inovasi Top 99 Kabupaten Muratara bersama Kemenpan RB di Palembang akan Mendapatkan Top 45 Terbaik

0
117
Palembang ,BRS – Kegiatan Inovasi Top 99 bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas Utara (Muratara) dengan Virtual Zoom Meeting yang dilaksanakan  di  hotel Wyndam Rooom meeting Edelweiss1/C2 Floor Palembang,Jum’at (2/7/2021).
Wakil Bupati Muratara, H. Inayatullah didampingi Asisten I,II dan III Kadin Sosial Muratara, Zainal Arifin bersama  Amirul, SE  M. AP Kabag Ortala Setda Muratara.Dalam  pemaparan secara langsung di hadapan Tim Panel Independen (TPI) KIPP tahun 2021 dengan tim  Fanelis Prof. Dr. JB kristiadi, prof. Dr. R. Siti Zuhro. Prof. Dr. Eko Prasojo kondisi anak-anak Suku Anak Dalam (SAD).
Amirul,SE, M.AP Kabag Ortala Setda Muratara, mengatakan  harapan  kegiatan ini bisa mendapat top 45 (Terbaik) merupakan syarat,agar mendapat bantuan DID (Dana Inisiatif Daerah) ucapnya
Namun, lanjut Amirul, dengan begitu Kabupaten Muratara akan sangat lebih dikenal apabila masuk top 45 terbaik, maka kedepan kita akan bisa mendapatkan bantuan selanjutnya, serta akses lebih lanjut kepihak lain  Tentang pengembangan Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Muratara.
H.Inayatullah Wakil Bupati Kabupaten Muratara, H. Inayatullah terangkan ‘ kilas balik Mess Serbaguna SAD Kabupaten Muratara, Ada  dalam Peraturan Bupati Muratara Nomor 31 Tahun 2019 tentang Pembentukan Mess Serbaguna bagi Komunitas Adat Terpencil.
“Tahapan ini, memakan waktu paling lama dalam inovasi ini adalah meminta izin kepada orang tua SAD. Selain itu, Dinas Sosial Kabupaten Muratara melakukan sosialisasi melalui pendekatan yang terus menerus agar orang tua SAD ini bisa memberikan izin bagi anaknya untuk dibawah dan menetap di Mess Serbaguna bersama anak lainnya. Tidak ada orang tua SAD yang langsung menyetujui anaknya menetap di Mess. Namun, Dinas Sosial Muratara terus berupaya mencari solusi dengan mengikut sertakan orang asli dari SAD untuk langsung memberikan keyakinan dan kepercayaan kepada orang tua untuk memberikan izin,” ungkap Wabup
Awal menetap di Mess, banyak perilaku polos anak dari SAD yang lucu sekaligus merupakan PR untuk Pemkab Muratara dalam mendidik mereka. Yang paling menonjol adalah perilaku keseharian. Kebanyakan dari mereka tidak familiar dengan peralatan mandi dikarenakan sebelumnya jarang mandi, anak-anak tersebut malah mencoba memakan pasta gigi, sabun mandi dijadikan mainan, bahkan sikat gigi setelah sekali dipakai langsung dibuang. Namun, seiring berjalannya waktu, anak di Mess Serbaguna akhirnya mengerti dan terbiasa untuk mandi.
Dengan adanya mess anak-anak SAD ini kita berharap bisa merubah anak-anak sad lebih medoren, lebih baik mulai sikap, maupun perilaku sehari-hari sama seperti anak-anak desa biasa.
“Kita harapkan kegiatan Inovasi Top 99 dapat masuk ke dalam top 45 (terbaik). Merupakan syarat  akan mendapat bantuan DID (Dana Inisitensi Daerah),”jelasnya
Kadis Sosial Muratara, Zainal Arifin mengatakan selama anak-anak SAD yang ada di Muratara, Pemerintah daerah terus bimbing dan memperhatikan  dalam bidang pendidikan , kesehatan, serta memberikan pemahaman seperti awalnya membibing anak-anak SAD supaya bisa sekolah sampai keperguruansetara SLTA agar mereka memiliki  SDM yang siap pakai di manapun berada.
Untuk fasilitas yang didapat anak usia sekolah KAT selama diasramakan di Messakwn di berikan,baju seragam, alat sekolah, alat kebersihan diri sehari-hari, perlengkapan ibadah (bagi yang Muslim) dan makan 3 kali dalam sehari.
73 orang dengan rincian 56 orang belajar Paket sesuai usia di Mess, 17 orang belajar di sekolah formal di Muara Rupit  8 orang di SD N 6 Rupit, 7 orang di SMP N 2 Rupit dan  2 orang di SMA Bina Satria Muara  Rupit
“Pada Bulan Juli 2020, berhasil meluluskan 17 orang anak Mess tingkat SMA,” ungkap nya.
Dalam memajukan anak-anak SAD  kami juga melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil beserta Rumah Sakit Umum Daerah Rupit.
Selama pandemi, banyak program baru untuk Mess yang telah direncanakan akhirnya ditiadakan. Salah satu contohnya adalah pengadaan mesin jahit dan obras, pengadaan alat-alat mengelas. Bertujuan untuk kembali melatih anakanak di Mess Serbaguna untuk mempertajam keterampilan mereka.
“Mess Serbaguna menjadi pendukung  penting yang membuat Kabupaten Muratara mendapatkan penghargaan dari Kemeterian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai Kabupaten Layak Anak Pratama,” tutupnya HER

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here