Pembangunan Jaringan Gas Indonesia Terbanyak Ada di Prabumulih

0
234

BRS,- Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan mengukuhkan diri sebagai kota gas terbesar di Indonesia setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan tambahan jaringan gas (Jargas) sebanyak 6.018 Sambungan Rumah (SR).

“Sekitar 86% warga di Prabumulih telah  menikmati jaringan gas bumi
untuk rumah  tangga. Maka, Prabumulih dapat dikatakan sebagai City Gas
terbesar Indonesia,” kata Jonan saat meresmikan Jargas yang bertempat
di  SDN  61 Talang Batu, Prabumulih, Sabtu (30/3).

Ini adalah kali ketiga Kota Prabumulih mendapatkan manfaat program
jaringan gas kota. Pengembangan jargas di Kota Prabumulih dimulai tahun
2012 (4.650 SR), tahun 2016 (32.000 SR) dan terakhir di tahun 2018
(6.018 SR). Sehingga kini total jaringan gas rumah tangga di Kota
Prabumulih sebesar 42.668 SR.

Pembangunan 6.018 SR jaringan gas di Kota Prabumulih meliputi Desa
Karangan (300 SR), Desa Talang Batu (328 SR), Desa Karang Bindu (887
SR), Karang Mulya (459 SR), Tanjung Telang (463 SR), Payu Putat (877
SR), Patih Galung U9 (200 SR), Patih Galung SP (240 SR).

Selain dari APBN, PT Pertamina (Persero) pada tahun 2016 juga telah
membangun 2.000 SR di Kota Prabumulih dengan dana investasinya.

“Sumber gas untuk aliran gas diperoleh dari Sumur PT Pertamina EP
Asset II sebesar 1,1 MMSCFD. Investasi dari pembangunan jargas di
Prabumulih mencapai Rp190,3 miliar, ” jelas Jonan.

Pembangunan infrastruktur jargas, imbuh Jonan, merupakan upaya
Pemerintah demi meningkatkan pelayanan umum dalam penyediaan energi yang
murah dan terjangkau bagi masyarakat.

“Setiap  tahun, Pemerintah mengeluarkan dana APBN untuk menambah 
jaringan gas rumah  tangga di berbagai daerah. Sehingga  semakin banyak
masyarakat yang merasakan manfaat besar gas  bumi,” kata Jonan.

Pemerintah mengupayakan percepatan pembangunan sambungan gas untuk
kota-kota yang memiliki sumber gas dan akses jaringan gas. “Selama ada
pipa transmisinya, maka pembangunan jargas akan cepat direalisakan
karena Pemerintah mengoptimalkan potensi sumber daya alam setempat,”
ujar Jonan.

Kementerian ESDM menugaskan PT Pertamina (Persero) melalui
afiliasinya PT Pertamina Gas dan PT Pertagas Niaga untuk mengoperasikan
dan mengembangan jargas di Prabumulih.

“Sinergi antar anak usaha dan afiliasi Pertamina Grup ini didorong
untuk mensukseskan program pemerintah, dalam momen ini khususnya untuk
pengembangan jargas. Pertamina berkomitmen penuh membantu program
Kementerian ESDM untuk menyediakan energi yang merata di seluruh
Indonesia,” ungkap Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina (Persero)
Basuki Trikora Putra.

Provinsi Sumatera Selatan sendiri sampai akhir tahun 2018 telah
dibangun jargas sebanyak 75.952 SR. Selain di Prabumulih, pembangunan
tersebut tersebar di Kabupaten Musi Rawas, Kota Palembang, Kab. Ogan
Komering Ilir, Kab. Musi Banyuasin, Kab. Muara Enim dan Kab. Penukal
Abab Lematang Ilir (PALI).

Sebagai informasi, hingga tahun 2018 telah dibangun 463.440 SR jargas
dimana pada tahun 2018 termasuk 89.727 SR yang dibangun melalui
penugasan  kepada PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara.

“Tahun 2019, Pemerintah kembali melanjutkan membangun jargas sebanyak
78.216 SR di 18 lokasi. Program pro rakyat harus diteruskan dan
dipercepat” tambah Jonan.

Sebagai informasi, syarat pembangunan jargas antara lain dekat dengan
sumber gas/infrastruktur pipa gas, spesifikasi gas bumi terpenuhi,
terdapatnya potensi pasar pengguna, adanya komitmen Pemerintah Daerah
dan telah memenuhi kaidah keselamatan dan keteknikan.(Rill)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here