Polda Akan Turunkan Tim Guna Mengejar Pelaku Perampokan dan Pemerkodsaan Terhadap Bidan Desa Di OI

0
229
PALEMBANG, – Terkait perampokan dan pemerkosaan terhadap bidan desa di Ogan Ilir, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengutuk keras kasus brutal yang dilakukan oleh para pelaku pemerkosa seorang bidan Desa berinisial Y (27) yang merupakan Bidan desa Yang bertugas di sebuah Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes) di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
“Ya, saya ikut prihatin dengan adanya peristiwa kekerasan seksual kembali terjadi. kali ini terjadi di Wilayah Ogan ilir.
Dimana, kejadian pemerkosaan terhadap seorang bidan desa, dan saya sudah perintahkan ke Kapolres dan Puslabfor untuk kembali melakukan investigasi,” ungkap Kapolda
Masih dikatakannya, untuk kasus pemerkosaan ini, dirinya telah memerintahkan kepada jajaran Polres Ogan Ilir dan nanti akan  dibantu oleh Polda Sumsel untuk mengungkap kasus tersebut.
“Jadi saya sudah perintahkan untuk olah TKP. Ini tanggung jawab kami. Ini kasus kejam. Peristiwa itu membuat kita ptihatin. Kami minta polda dan Puslabfor ikut membantu.”
“Saat ini korban sudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Palembang, karena di Bhayangkara Ada kedokteran kepolisian. Disini lebih kompeten untuk memeriksa korban apakah ada luka dalam adakah cairan sperma,” ungkapnya.
Sementara dari pengakuan awal korban, dirinya sebelum diperkosa disekap dan ditutup mata sehingga tidak bisa mengidentifikasi siapa pelakunya.
Sehingga kasus ini menjadi tugas kepolisian untuk segera mengungkapnya. “Menurut penjelasan, wajah korban ditutup. Jadi tidak bisa mengidentifikasi pelaku,” jelasnya.
Kapolda pun meminta jajarannya untuk kejar sampai ketangkap para pelakunya. Dirinya tidak mau berasumsi apakah pelaku tersebut merupakan orang terdekat.
“Saya belum bisa berasumsi apakah pelakunya orang dekat. Saya menerjunkan Tim dari Polda, untuk tangkap,” jelasnya.
Sementara Kasubbid Yanmeddokpol, Dr Yunita L. Mars mengatakan, berdasarkan keterangan dari korban saat kejadian korban sedang tertidur bersama anaknya yang masih berusia 10 bulan.
“Ada komunikasi (antar pelaku) tapi komunikasi itu sedikit sekali. Cuma satu kata pelaku ke korban, kamu jangan menjerit, kalau kamu menjerit anak kamu akan saya bunuh, “Itu berdasarkan keterangan dari korban,”ujarnya saat ditemui di Ruang DVI Rumah Sakit Bhayangkara, Rabu (20/2/2019).
Lanjutnya, saat ini korban masih menjalani perawatan guna mengobati luka baik secara fisik maupun mental yang saat ini dialaminya. “Ada beberapa luka di tubuhnya. Korban mengeluh pusing di kepala dan sakit di leher”
“Jadi saat ini korban dirawat oleh dokter syaraf. Selain itu juga akan ada konseling dengan psikiater untuk menghilangkan trauma secara psikisnya,”ujarnya (Meyda Sari)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here